JUMAT SINAU, BARENLITBANG BEDAH DATA ANGKA PENGANGGURAN TERBUKA KOTA MALANG
“JUMAT SINAU” minggu ini, Barenlitbang mengundang Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang untuk menjadi narasumber. Topik kali ini menguak angka pengangguran terbuka di Kota Malang mulai dari unsur apasaja yang membentuk, trend data dari tahun ke tahun, dan lain sebagainya.
Bapak Henry Soeryaning Handoko sebagai narasumber dari BPS Kota Malang memulai penjelasan dengan metodologi yang digunakan oleh BPS untuk mendapatkan indikator, cara perhitungan, definisi dan konsep indikator hingga penjabaran bagan ketenagakerjaan sakernas.
Melalui penjelasan Bapak Henry, Tim Barenlitbang mencoba membedah data capaian indikator terkait pengangguran terbuka yang telah dirilis oleh BPS. Salah satu hal yang menarik adalah penjabaran kata “penduduk” menurut BPS. Menurut BPS arti kata “penduduk” dapat dilihat dari banyak sudut pandang. Misalkan, jika dilihat dari kacamata daerah, maka penduduk dapat diartikan dengan warga yang sudah ber KTP daerah tersebut. Sedangkan sudut pandang BPS, penduduk adalah semua manusia yang menghirup udara daerah tersebut tanpa memandang asal usul (KTP) warga tersebut.
Dengan begitu, setiap orang yang bernafas di Kota Malang akan masuk dalam kategori “penduduk” oleh BPS. Jika melihat banyaknya perguruan tinggi di Kota Malang, tidak menutup kemungkinan Kota Malang menjadi salah satu pencetak tenaga kerja melalui lulusan-lulusan perguruan tingginya dan tidak menutup kemungkinan pula jika lulusan tersebut akan bekerja di luar Kota Malang. Sedangkan arus urban ke arah Kota Malang juga terus mengalir.
Nantinya, data-data dan penjelasan yang disajikan oleh BPS akan dibahas kembali oleh Barenlitbang untuk menyusun perencanaan Koya Malang kedepannya. Karena nilai pada indikator-indikator tersebut dapat menjadi cerminan keberhasilan Kota Malang dalam pembangunan.